Satu Jiwa Berjuta manfaat


SATU JIWA BERJUTA MANFAAT

Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata “mahasiswa”? siapakah mahasiswa? Tentu tidak asing bagi kita mendengar kata itu dan mengungkapkan bahwa mahasiswa yang terlihat selama ini adalah orang dewasa yang lebih bisa berkuasa dan banyak bertindak dibanding siswa. Coba kita ingat masa sekolah dan masa kuliah, apa yang berbeda diantara keduanya? Saat sekolah, tugas kita selalu diperiksa, jumlah ujian lebih banyak, waktu yang dihabiskan di sekolah juga lebih banyak, belum sadar akan  tanggung jawab yang besar karena tidak ada ketegasan nilai A,B,C, D dan E (usia labil), dan kecepatan mengajar guru masih bisa diatur. Namun, saat kuliah terasa perbedaan yang nyata yaitu cara dosen mengajar lebih cepat, waktu yang dihabiskan di kelas lebih sedikit, jumlah ujian lebih sedikit, nilai lebih tegas, tanggung jawab lebih besar, namun terkadang tugas tidak selalu diperiksa, dan kita akan bertemu dengan karakter manusia yang heterogen. Perbedaan kondisi seperti ini yang akan membangkitkan karakter manusia dewasa yang berbeda dengan manusia lainnya. Orang yang kuliah berbeda dengan orang yang tidak kuliah, maka sangatlah salah ketika orang menyebutkan bahwa kuliah dan tidak kuliah sama saja. Maka, mahasiswa mempunyai amanah besar untuk membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang besar, yang mempunyai visi besar, membangun negeri ini,  
Apapun jurusannya, tetap satu visinya yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat terutama untuk civitas akademika, khususnya untuk Universitas. Dengan misi ini managerial skill, core competence, dan leadership bisa dibangun. Dan ketika semua itu seimbang maka kita akan menciptakan peluang, bukan hanya memanfaatkan peluang untuk berprestasi. Fokus pada mata kuliah yang diambil dan kompetensi yang akan dicapai itu sangat penting,  karena pengetahuan tersebut yang akan mengembangkan skill dan kemampuan kita untuk menetukan arah kesuksesan kita di masa depan. Mahasiswi jurusan PAUD, akan menjadi Ahli PAUD, Pekerja sosial, Guru dan segala hal yang berkaitan dengan anak, maka akan aneh ketika ia bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman yang ia miliki. Orang yang fokus akan mendapatkan pekerjaan yang fokus juga, karena itu membuktikan bahwa mahasiswi tersebut bersungguh-sungguh mendalami bidang tersebut.
Banyak aktivis mahasiswa terutama aktivis Sospol yang mengatakan bahwa mahasiswa adalah agent Of Change (agen perubahan) yang memperjuangkan kebenaran, menjunjung tinggi keadilan, memberikan nilai positif dan sumbangsih terhadap negara. Mahasiswa/i punya lebih banyak waktu dibandingkan dosen. Sehingga, sebenarnya, kita mampu mendapatkan ilmu yang lebih banyak, dan luas, karena waktu untuk melebarkan sayap bagi mahasiswa/i sangat banyak, itupun bagi mahasiwa/i yang berpikir jernih dan berjiwa sosial. Kalau kita hanya berkutat pada pembelajaran di kampus dan tidak peka dengan lingkungan sosial, maka ilmu itu akan sempit. Seorang yang berprestasi memang tidak bisa dilihat secara kasat mata, tapi secara real ia orang yang mampu memberikan manfaat untuk orang lain khusunya dirinya dan keluarganya. Ia juga sangat peka, dan tidakmalu untuk berusaha menambah wawasan dimanapun. Hal tersebut sesuai dengan motto Fakultas Ilmu Pendidikan yaitu “mendidik bangsa,martabatkan negara”. Dengan motto ini, seharusnya membangitkan semangat mahasiswa/i FIP untuk bisa mencapai kesuksesan belajar dan menggapai prestasi, karena mahasiswa/i FIP adalah bakal/calon peletak dasar kesuksesan manusia untuk membangun kemajuan peradaban. Dari beratus-ratus mahasiswa/i FIP mungkin hanya 80% yang sadar akan amanahnya dimasa yang akan datang, dari 80% mahasiswa/i FIP mungkin hanya 50% yang berusaha memperjuangkan kesadarnnya itu, dari 50% yang berusaha mungkin hanya 20% yang bertahan untuk terus maju dengan kekuatan ikhlas dalam mendidik bangsa dan memartabatkan negara. Semoga kita termasuk yang 20% itu, karena prestasi kita akan terus tertanam dihati banyak orang. Apabila ada mahasiswa/i yang hanya mengusahakan nilai akademik tanpa ada action yang bermanfaat untuk civitas akademika terutama, maka itu tidak bisa disebut berprestasi. Maka, mahasiswa berprestasi adalah satu jiwa berjuta manfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKELUMIT KISAH MAHASISWI JURUSAN TERTINGGAL “PGTK UNJ”

Game Level 2 Melatih Kemandirian Day 1

Game Level 3 Melatih Kecerdasan Anak Day 2