Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

How to be Able to Speak in English

Inspired banget deh :D.. dari blognya Ruli (MAPRES NASIONAL 2011 Juara III) http://rully02.wordpress.com/2012/01/18/how-to-be-able-speak-in-english/ Judul di atas merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima. Sebenarnya saya juga tidak terlalu mengerti mengapa orang-orang bertanya seperti itu pada saya karena saya merasa kemampuan bahasa inggrisnya masih harus terus ditingkatkan. In this short writing, I’ll be mainly talking about two things. Pertama, background kemampuan bahwa inggris saya; dan kedua, upaya-upaya yang saya lakukan. The first one is my background/experience. Just to set the context, sebagaimana yang saya sebutkan pada tulisan sebelumnya, saat saya masuk UI tahun 2007, kemampuan berbahasa inggris saya sangat lah rendah. Jangankan mengirim email, searching di google saja saya tidak bisa saat itu. Berhubung di FE UI mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah berbahasa inggris sekitar 6-7 mata kuliah, di semester kedua, ketika ada mata kuliah yang

Butuh selalu dekat dengan orang hebat :D

cuma bisa senyum melihat mereka................ KAGUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUM..SUMPAH Kapan ya bisa kaya mereka..take action..g boleh hanya mimpi Man Jadda Wa Jadda Man Shabara Zhafira Ya Allah tetap di hati Naisa ya biar naisa bisa terus meluruskan niat Bismillah Naisa cinta orang-orang hebat Biarpun katanya "Jangan memaksakan diri seperti mereka,karena kamu berbeda" Yakin, ketika yakin..ala mpun berpihak pada kita Naisa yakin Yeah............ All your dreams come true Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!! Be a Journalist Be a Profesional Teacher Be a Lecturer Be a researcher Menjadi bagian dari "Kementrian Sosial Republik Indonesia"..mau banget Dan tafakur ke LN memberikan mahkota  untuk mamah dan bapak semua bisa naisa raih lebih mudah jika: "NAISA SUDAH LULUS" semoga selalu lurus niat-niat kita.. Allahu Akbar

Cerpen "Sahabat Hujan"

Gambar
Ibu menatap butiran air hujan yang turun siang itu dari balik jendela. Tetes demi tetes air itu turun sunyi sekali, tanpa ditemani suara gemuruh petir, dan memang suasana itu tepat sekali untuk merenung. Dari balik dinding kuperhatikan wajah ibu, semakin lama semakin kalut, biasanya ketika ibu ceria, keriput diwajahnya tidak terlihat karena terhiasi oleh senyumnya yang merona, namun saat ini yang terlihat adalah sebaliknya, ibu seperti merasakan sesuatu yang menjadi beban pikirannya,hingga keriputnya sangat terlihat. Perlahan kudekati ibu, untuk memastikan apa yang membuat matanya tak bisa lepas dari tetesan hujan yang turun, meski jendela itu semakin lama tertutupi oleh embun. Padahal, aku semakin mendekat, Ibu bahkan tak sadar akan kehadiranku. Aku yakin, lamunannya terulang lagi, tentang suatu masa yang tidak akan pernah dilupakan, masa itu menjadi bayang bayang kesedihan yang membuat bola mata aku, adikku, dan ibu tak pernah kering, karena masa itulah yang membuat ayahku kehilanga

Jangan Mau Kalah dengan Mereka yang Giat menulis untuk merusak Iman kita

Gambar
Bismillaahirrahmaanirrahiim.............. Saat kita berniat menuliskan sesuatu yang baik, pasti ada saja jalan Allah yang menunjukkan cahaya itu, mempermudah proses berpikir kita, asal hati selalu  dalam keadaan jernih. Tadi malam, sy coba menyelesaikan tugas esai tentang "Pluralisme, Pluralitas dan Pluralistik", tetapi dalam sudut pandang Islam cinta Damai Pengetahuan saya tentang hal2 diatas sangat "0". yang saya tahu plural itu "jamak,majemuk,beragam". Tapi kalau sudah ditambah "isme", hmm..ya gitu deh.. Akhirnya saya mencari semuanya itu, termasuk studi pustaka dari buku2 milik bapak saya, dan TIBA-TIBA MATA SAYA tertuju pada satu buku, yang sebenarnya sudah sering saya lihat, tapi belum pernah saya baca. Buku itu  berjudul "Islam ditelanjangi, hasil terjemahan dari buku "Islam Unveiled karya:Robert Spencer" yang diterjemahkan oleh: "Mun'im A. Sirry (Alumnus International Islamic University, Pakistan dan Penerima Bea

Merasa Tertinggal Jauh dibanding yang lain

Ya Rabb.. Engkau yang Maha Menilai Jangan jadikan dunia ini selalu sebagai untuk meninggalkan panggilanMu Hamba merasa biasa saja Sangat biasa Sangat biasa Tertinggal jauh dibanding yang lain.... Impian hamba banyak Tapi USAHA             USAHA                       USAHA                    USAHA                           USAHA TAWAKAL TAWAKAL TAWAKAL Masih kuraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang............. Kelak sy ingin jadi Ibu yang Multi Talent seperti Bunda Taty Elmir Mau jadi pelayan umat yang lembut seperti Teh Ninih Orang-orang Hebat itu.................. Dan sekarang saya harus belajar Dengan memberikan yang terbaik untuk orangtua, dan orang lain......... Semangat! Semangat! Semangat! Jangan jadi Manusia Biasa Karena pada dasarnya saya adalah Umat yang terbaik Allahu Akbar!

Dekatkan Toga itu Ya Rabb................................................................

Gambar
Tak ada kata lain Nahnu Du'at Qobla Kulla Syai'in Kita Da'i Sebelum apapun Yakinlah bahwa aktivis dakwah yang serius kuliahnya, dan bekerja keras mencapai wisudanya tanpa meninggalkan dakwah, mereka itu tengah berjuang untuk kemulusan dakwahnya. Meski orang bilang dakwah itu penuh onak dan duri Tapi kita perlu taktik, kita perlu strategi utnuk membuat semuanya mulus minimal dilingkungan keluarga sendiri Tahukah? Tidak semua aktivis dakwah itu mudah untuk meninggalkan rumah untuk syura, liqo atau apapun itu yang berkaitan dengan dakwah Bahkan bagi seorang Akhwat, tidak mudah beradaptasi dengan hijab lebarnya meski di keluarga sendiri, tidak mudah istiqamah menggunakan penutup kakinya, setiap kali pergi kerumah tetangga, meski tetangga sebelah. Tahukah? Ini bukan zamannya Al-Qamah Ini bukan Zamannya sahabat Nabi yang lebih baik menemani ibunya sementara yang lain berjihad Bukan itu... Karena Dahulu, fitrah Islam orangtua mereka luntur karena kekafirannya Kala