IsyHaduu Bi Anna Muslimuun (Edisi Stop Liberalisme ) part 1

Apabila Islam dihinakan..Apa yang harus kita lakukan..Bangkitlah!"(Lyric Bait Perjuangan-Shoutul Harakah
       Batin ini merintih, Liberalisme tak ubahnya seperti jambu busuk, yang luarnya mulus tapi dalamnya penuh dengan belatung,pembusukan ini kian menerpa umat Muslim saat ini. Perjuangan mereka kian elegant, dengan cara memasuki berbagai ranah, seperti ekonomi, organisasi , bahkan masuk ke lembaga formal seperti Sekolah Menenga Atas dll, maka itu kita perlu membentengi diri, dan menyiapkan bekal keimanan yang lebih besar lagi. Allah SWT Berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu". .

    Liberalisme seolah mempunyai tujuan untuk menggoyahkan, meski tidak memberikan informasi baru, tapi mereka mencoba membuat wacana wacana yang bertentangan dengan keyakinan kita, Tapi bisa dipahami oleh logika. Berdasarkan pengamatan saya pada jurnal dan blognya JIL serta pengalaman saya berbincang dengan teman yang terindikasi JIL, kemudian berdiskusi dengan teman-teman yang tahu bagaimana JIL Bergerak, maka saya simpulkan beberapa hal mengenai JIL diantaranya:

1. Mengusung Humanisme

    Ini hal yang sangat melekat pada pemikiran mereka.Humanisme yang mereka terapkan itu dalam hal cinta damai sebenarnya, tapi jadi mengkerucut menyamaratakan semua agama. Kadang mereka juga menyebut Humanisme ini Memanusiakan Manusia. Makanya, tak Heran jika mereka mendukung Ahmadiyah untuk terus menyebarkan agamanya, karena JIL merasa itu hak mereka. Mereka malah mendukung pasca Islamisasi karena dikaitkan dengan permasalahan Mesir ,yang ketika diambil alih oleh partai Islam, malah terjadi pergolakan, tapi selalu yang disudutkan adalah hukum Islamnya, padahal kita perlu teliti kembali, apa yang sebenarnya terjadi di Mesir. Sebagai Muslim harus bergerak, meluruskan pemahaman ini, karena orang awam bahkan orang yang hanif sekalipun, ketika dijelaskan tentang Humanisme ala JIL, pasti mereka akan sangat mendukung JIL, karena JIL sangat baik salam menyikapi perbedaan di negara yang plural ini. Tapi jelas, sebagai Muslim, kalau kita merasa apa yang dilakukan JIL itu benar, berarti hampir saja kita kerasukan JIL. Pada sebuah Esay Liberal dalam situsnya berjudul Hari AIDS Sedunia; Agama Perlu Bicara Lebih dari Sekedar Moral,bahkan mereka menyudutkan tindakan ustadz/tokoh agama yang melakukan pembinaan hanya melalui pembinaan moral, mereka lebih menyetujui aksinya Nurul Arifin yang menyebarkan kondom guna untuk seks yang aman. Innalillahi, banyak hal yang sudah mereka buat terkait pemikiran bebas ini, bahkan Keyakinan mengenai Allah saja masih mereka pertanyakan. Ada banyak hal juga yang harus jadi pembelajaran untuk kita, mereka memang cerdas dalam menggunakan logikanya, usahanyapun keras, silaturrahmi merekapun kuat. Mereka sering merekrut dengan kebaikan mereka dan dalih cinta damai, dengan cara promotori orang2 cerdas untuk kuliah, kemudian bergabung dalam usaha yang besar, sampai ada yang bicara seperti ini: "Ustadz2 kita, mana ada yang bisa sampai sepeka itu, yang masih ingat junior2nya, bahkan dipromotori kuliah". Dan saya tengok diri saya.. Muslim itu tidak miskin, ini adalah PR kita untuk bangkit, Sukses, dan peka dengan kebutuhan Ummat.. Mari kita buktikan bahwa kita seorang Muslim.

2. Mempertanyakan Kebenaran

   Ini juga menurut saya dampak dari Humanisme, karena menurut mereka mencari kebenaran adalah hak semua manusia, banyak hal yang mereka pertanyakan tntang hal mendasar terutama tentang aqidah. Padahal mereka para tokoh yang belajar agama, tapi begitu menyepelakan aqidah,wajar tangis kita pecah. Tidak ada toleran bagi mereka yang menyebarkan penyesatan Aqidah. Siang tadi saya mendengarkan radio Silaturrahim, membahas keyakinan, dan saya jadi mengingat lagi ayat-ayat mengenai Penguatan dari Allah atas Kebenaran Islam. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”

    Dan saya jadi teringat lagi akan wahyu yang terakhir yaitu Surat Alma'idah ayat 3 yang berbunyi:

"... Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah kucukupkan nikmatKu kepadamu, dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu ...." (Al Maidah:3)

Ikhwah, mari maknai itu dengan dalam, sangat dalam, jangan gentar jangan goyah. Tenang saja, Islam itu agama yang kasih syang, memberikan Rahmat untuk semuanya. Plurarisme sudah diatur juga dalam Islam. Bahkan dalam Islam ada sebuah ketetapan untuk melindungi kafir Dzimmi, jangan termakan oleh logika berfikir bebas. Ingat saja pada waktu Isra' Mi'raj, hanya Abu Bakkar yang percaya perkataan Rasulullah, sehingga diberi gelar As-Shidiq.Allah SWT Berfirman dalam Surat Al-Baqarah 256:

“Tidak ada paksaan dalam beragama, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.."

Memang jelas, Allah tidak memaksa, tapi ayat selanjutnya ada penguatan lagi dari Allah bahwasanya telah jelas jalan yang benar. Subhanallah..ikhwah fillah mari maknai ini dengan sangat dalam.. IsyHaduu BiAnna Muslimuun..

"Katakanlah " Wahai ahlul-kitab! Marilah kemari! Kepada kalimah yang sama di antara kami dan di antara kamu.” yaitu bahwa jangan lah kita menyembah melainkan kepada Allah, dan jangan kita menyekutukan sesuatu dengan Dia, dan jangan menjadikan sebahagian dari kita akan sebahagian menjadi Tuhan-tuhan selain dari Allah. Maka jika mereka berpaling, hendaklah kamu katakan: Saksikanlah olehmu, bahwasanya kami ini adalah orang-orang yang Islam." (Ali Imran:64)

Jaga diri kita, Jaga Keluarga Kita, Jaga Shabat kita, Jaga orang-orang disekeliling kita. Wala' dan Bara' harus bergema biar gentar musuh-musuh kita. Wallaahu A'lam BisShawwab


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKELUMIT KISAH MAHASISWI JURUSAN TERTINGGAL “PGTK UNJ”

Game Level 2 Melatih Kemandirian Day 1

Game Level 3 Melatih Kecerdasan Anak Day 2