How to be Able to Speak in English


Inspired banget deh :D.. dari blognya Ruli (MAPRES NASIONAL 2011 Juara III)
http://rully02.wordpress.com/2012/01/18/how-to-be-able-speak-in-english/
Judul di atas merupakan salah satu pertanyaan yang paling sering saya terima. Sebenarnya saya juga tidak terlalu mengerti mengapa orang-orang bertanya seperti itu pada saya karena saya merasa kemampuan bahasa inggrisnya masih harus terus ditingkatkan. In this short writing, I’ll be mainly talking about two things. Pertama, background kemampuan bahwa inggris saya; dan kedua, upaya-upaya yang saya lakukan.
The first one is my background/experience. Just to set the context, sebagaimana yang saya sebutkan pada tulisan sebelumnya, saat saya masuk UI tahun 2007, kemampuan berbahasa inggris saya sangat lah rendah. Jangankan mengirim email, searching di google saja saya tidak bisa saat itu. Berhubung di FE UI mahasiswa diwajibkan untuk mengambil mata kuliah berbahasa inggris sekitar 6-7 mata kuliah, di semester kedua, ketika ada mata kuliah yang harus diambil dalam bahasa inggris, saya jujur, ingin menangis saat mengikuti kuliah tersebut. Mata kuliahnya bernama quantitative method in business. Mungkin ada sebagian orang yang sulit untuk berbicara dalam bahasa inggris, namun masih mengerti apa yang dikatakan lawan bicara, nah saya, bahkan apa yang dikatakan lawan bicara pun tidak menegerti.
Terkait dengan perlukah kita ikut di les bahasa inggris atau tidak, I would say, as long as we have passion to learn it, we don’t need to. Dulu saat di semester dua, saya sempat berpikir bahwa sebaiknya saya mengikuti les bahasa inggris. Sayapun mengecek beberapa tempat kursus bahasa inggris. Ternyata setelah saya survey, pada umumnya biaya kursus bahasa inggris adalah sekitar 800-900ribu per level. Satu level sekitar 2,5 bulan. Pada saat itu, budget bulanan saya hanya 800ribu (450ribu nya merupakan makan @15.000 x 30 hari). Saat itu saya menghitung-hitung, jika saya berpuasa nabi daud (sehari puasa sehari tidak), maka saya akan bisa menghemat 10ribu setiap dua hari, karena tidak ada sahur dan makan siang. Setelah saya hitung, bahkan jika saya puasa nabi daud selama 3 bulan berturut-turut pun, saya hanya bisa save money 450rb, sangat kurang jika dibandingkan dangan biaya les satu level bahasa inggris. Then what I did? here they are in the next paragraph.
Berikut adalah beberapa hal yang dulu, bahkan, sampai sekarang masih saya lakukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris saya.
  1. Perbanyak latihan listening dan speaking. Sering” dengar radio dalam bahasa inggris atau nonton berita dalam bahasa inggris. dari dulu, bahkan sampai sekarang, saya sering dengar radio australia atau nonton al jazeera di internet. Here is the link: http://www.radioaustralia.net.au/services/podcasts.htm (Download mp3 nya) dan http://english.aljazeera.net/
  2. Perbanyak baca buku dalam bahsa inggris (usahakan pakai buku teks berbahsa inggris). Jika ada kosa kata yang tidak diketahui, lihat di kamus, lalu catat dan hapalkan (saya sarankan menggukan kamus oxford).
  3. Untuk membantu kelenturan mulut. baca text bahasa inggris keras2 beberapa menit tiap hari.
  4. Kalau ada kelas yang dibuka dalam bahasa inggris, sebaiknya ambil kelas itu saja.
  5. Latih percakapan dengan teman yang juga aspired to learn English.
Last but the most important thing, perbanyak do’a pada Allah supaya dimudahkan bisa berbahasa asing. Insyaallah bisa. I believe to learn any language we don’t need to enroll in any special course. As long as we have passion and commitment to learn it. We will be able to. Yakinlah, sangat banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika kita mampu berbahasa asing. Good luck, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKELUMIT KISAH MAHASISWI JURUSAN TERTINGGAL “PGTK UNJ”

Game Level 2 Melatih Kemandirian Day 1

Game Level 3 Melatih Kecerdasan Anak Day 2