2 Hari yang keras dan sulit


Lelah itu Stress untuk bangkit


Akumulasi lelah secara fisik, fikiran dan perasaan membuat saya bermimpi terus 4-5 episode selama 2 hari (jumat dan sabtu), terbangun, kemudian tidur dan mimpi lagi, begitu seterusnya.. Semua yang jadi beban pikiran saya tertuang dalam mimpi, semua yang ada di hati kecil saya tentang pekerjaan, pendidikan, keluarga, asmara, teman, semua tergabung dalam mimpi itu..yang baik ataupun yang buruk. Mungkin otak sedang memilah-milah informasi mana yang layak untuk di transfer ke memori jangka panjang.  
Saya jadi ingat kisah zaman Rasulullah yang saya baca di shirah untuk anak, tentang seorang yang biasa saja bukan dari kalangan sahabat, dan biasa saja amal ibadahnya, tapi dia dijamin masuk syurga. Hal ini membuat para sahabat rasul penasaran, karena setelah mencoba menginap di rumah si fulan, tidak nampak rutinitas ibadah yang khusus. Ternyata setelah dicari tahu, si fulan mempunyai rutinitas sebelum tidur yaitu memaafkan kesalahan orang lain. Jadi ketika tidur, dia membawa jiwanya dalam keadaan positif. Dan 2 hari kemarin, hal yang negatif selalu terbawa tidur. Astaghfirullah. Saya menutup salah satu peluang syurga. Padahal berfikir positif itu pijakan kuat agar kita bisa cerdas di segala aspek. Kalau kita berfikir negatif, segala informasi yang masuk ke dalam otak juga tidak akan maksimal, bahka proses transfer memori pun terganggu..huaaaaaaaaaaaa.....maafkan saya ya Allah...
Satu tahun terakhir ini memang kondisi ruh saya berada pada titik lemah yang kritis sehingga berpengaruh pada fisik dan semuanya, meskipun sebelum-sebelumnya juga lemah, tapi saya merasa satu tahun ini sangat lemah dan kalaupun ada titik untuk bangkit, itu perlu perang dulu dengan logika saya alhasil saya tetap pada diri saya yang lemah, puncak lemahnya berada di dua hari ini, rasanya seperti sudah berada di stadium 4. Huft...capek rasanya.....
Lelah itu stress untuk bangkit, karena saat lelah saya mudah menangis dan mengevaluasi diri. Lelah karena penyakit hati itu lebih menyiksa, kamu tahu ketika kita sudah sulit berfikir positif pada orang lain atau pada semua orang yang berteman dengan kita, itu sama saja kita belum bersaudara, karena berfikir positif itu pijakan awal atau dasar supaya kita melonjak ke tingkatan ukhuwah yang paling tinggi yaitu menanggung beban dengan itsar (mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri). Ukhuwah berbanding lurus dengan ruhiyah..itu yang saya rasakan. Bersyukur karena saya masih berfikir jernih, saya masih bisa mengkaitkan referensi-referensi dalam otak saya, yang saya terima dahulu, untuk menguatkan hidup saya. Itulah fungsinya ilmu, mengarahkan kita untuk tetap pada jalan yang lurus. Allah..jadikan saya orang yang selalu bersyukur..karena sabar dan syukur adalah sebaik baik kecerdasan..dunia dan akhirat... Ini bukan mengeluh...hanya ingin berbagi bahwa berfikir positif itu sangat penting! Kalau kita sudah mulai berfikir negatif, rasa ingin tahu kita yang harusnya diarahkan untuk hal yang bisa menambah knowledge dan memperkuat domain2 kita..akan terfokus pada hal mencari-cari kesalahan orang lain, dan itu mengurangi iman kita..karena kata Allah “walaa tajassasuu” jangan mencari-cari kesalahan orang lain.. “wa laa yaghtab ba’dhukum ba’dha” jangan saling membenci diantara kalian....... Semangat untuk lebih baik! Allahu akbar! Maafkan saya mamah, bapak, teteh, suami teteh dan keluarga, zaki, kamil, bibi, om, sarah, karis, zulfi, nini, aki, sahabat-sahabat saya (Indah dan Ita  yang selalu bersabar dengan saya aq kangen sama tujuan2 besar kita dan kekonyolan2 kita :’), Tining yang baru menikah kemarin..hwaaa..happy wedding..maaf aq g bisa ke jogja, aq kangen kamu.... ,(akhwat2 yang menginspirasi Kak Nelly,Fatimah, Nining, Lailah, Riri, Syifa, ade, zizah, zahra, loli, fitrah, dwi, ami, teh euis, chai, icha, achi, fitri, nina, trias, Bu rine, bu is, mba asih, bu linda, bu luluk, bunda dian, mama jiddah) semua orang yang pernah saya repotkan dan saya kenal—KSPA UNJ, Bem j paud, nuraniku,LDK UNJ, FARM 2 15 etc, teman2 marketing, separuh jalan LPJA Antara (isti,tom,fitri,etc),PPOT Al-Falah,Observasi Hobi-hobi, Keluarga besar Baby Fun Club, Keluarga besar ALMAHIRAH, sumber belajar dan penguat  saya; Mas yang selalu bersabar dan meyakinkan bahwa saya punya potensi, dan mas juga yang meruntuhkan segala keminderan dan kekurang percaya dirian, Mas juga yang suka memberikan tantangan agar saya berkembang dan bangkit,(adik-adik—ega,ais,lia,aldina,unu, anak-anak---azka,sabiq,kaysha,gisella,cicelly,irfan,osaka,putri,faza,rayvan,alma) yang senyumnya selalu terbayang sampai sekarang, saya belum bisa membalas meski hanya sebuah senyuman.. Semoga ini jadi pengingat saya untuk membalas kebaikan semuanya dan bergaul lebih baik lagi....... Jazakumullah Khairan Katsiiran telah bersabar menerima saya dalam lingkungan kalian.. Mungkin kalau saya nulis buku, ucapan terima kasih dan pengantarnya akan lebih banyak dari pada inti bukunya....happp..tapi itu tidak boleh terjadi...cinta itu harus dengan bukti..bukan hanya dengan lips service J tapi setidaknya saya ingin berucap..bahwa saya mencintai semuanya meski saya perlu belajar untuk mengerti caranya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKELUMIT KISAH MAHASISWI JURUSAN TERTINGGAL “PGTK UNJ”

Game Level 2 Melatih Kemandirian Day 1

Game Level 3 Melatih Kecerdasan Anak Day 2