Games Level 10#Membangun Karakter Anak melalui Dongeng#Day 2


Di hari kedua ini, sya spontan berdongeng yang tokohnya Ayash sendiri. Saat spontan, isi dongengnya tidak sepanjang cerita dibawah ini, isi dongengnya lebih ringkas. Justru cerita dibawah ini terinspirasi dari dongeng yang spontan tadi. Ayasha senang krena langsung saya praktekan. Saya datang sebagai kurir istana yang menyerahkan undangan langsung ke puteri Ayasha, gaya bicara nya kayak tokoh tokoh di lenong legenda :D. Ayash senang ketika dia duduk di kursi bak seorang puteri. Kemudian, Ayasha datang ke undangan,karena Ayash emang seneng banget sama yng namanya pesta, dan di pesta itu Ayash menyanyi dengn suara yang sangat keras,mebangunkan raksasa yang sedang tidur. tiba tiba saya datang berperan jadi raksasa, dan Ayasha berteriak kencang sekali,sambil senyum senyum,tapi sambil takut takut. Kemudian Ayasha berlari ∂άn berinisiatif bersholawat. Raksasa pun jatuh,dan Ayash nindiin saya..wkwwk..

Habis bercerita sambil praktek yang spontan ini, umi langsung tanya tanya 'Dek,kok raksasanya bisa bangun?" "boleh engga kita bersuara nyaring?", ",bolehnya kalau dalam kondisi apa?"


Memang Ayash saat ini sedang belajar kontrol volume suara, suaranya melengking apalagi saat marah dan menangis. Semiga dengan sering berdongeng,nanti Ayash tergerak untuk berlatih kontrol volume suara. Tapi anehnya,kalau di sekolah dan kalau ketemu teman baru Ayash terliha anak yang pendiam,dan tidak bersuara sama sekali. Padahal kalau dirumah, bicara dengan orangtuanya dan teman temannya itu suara full :D



Suara Nyaring Putri Ayasha

Alkisah,ada sebuah kerajaan di Timur Jakarta,  bernama Kerajaan Syah. Saat itu Putri Ayasha yang merupakan anak dari Raja Syah mendapatkan undangan Syukuran dari Pangeran Adnan, Anak Raja Mudhor. "yang terhormat paduka Raja Syah,saya ditugaskan  mengirimkan undangan syukuran dari Pangeran Adnan untuk tuan puteri Ayasha" Ujar Kurir Kerajaan dari Selatan Jakarta. "Terimakasih, sampaikan salam saya untuk Raja Mudhor dan Pangeran Adnan". Puteri Ayasha mendengar perbincangan Ayahanda dengan.sang kurir,dia sangat senang mendengarnya, karena baru kali ini Puteri Ayasha mendapatkan undangan, ∂άn dia merasa bahagia karena akhirnya ada yang menganggapnya sebagai teman.


Putri pun menghampiri Raja "Ayah,mana undangan untukku?" ujar putri Ayasha. "Ayasha,kecilkan suaramu Nak" kata Raja. Putri menjawab "Aku sudah berusaha mengecilkan suara Ayah,tapi tak bisa" .Putri Ayasha dikenal sebagai seorang putri yang bervolume suara sangat keras. Sehingga siapapun yang mendengar suaranya akan merasa tidak nyaman. Sampa saat ini,hanya Pangeran Adnan yang mengakuinya sebagai teman. Raja Syah merasa ragu,untuk memberikan undangannya. Ia khawatir anaknya tak dapat mengkontrol suara dan membuat tidak nyaman banyak orang. Namun melihat binar mata anaknya saat meminta undangan tersebut, ia mengizinkan anakya untuk menghadiri undangan dengan syarat: Putri tak boleh bersuara. "Wahai puteriku Ayasha, Ayah senang karena akhirnya kau merasa gembira, Ayah izinkan engkau datang, tapi dengan syarat kau tak boleh bersuara sedikitpun,engkau tak perlu menjawabnya,anggukan kepala tanda setuju". Puteri meganggukan kepalanya tanda setuju.

Syukuran Pangeran Adnan akan segera dimulai. Putri Ayasha datang dengan senyuman tanpa suara dan juga sedikit bahasa isyarat. Pangeran bingung melihatnya "Putri, ada apa denganmu? Tanya pangeran. Putri berbahasa iyarat menunjukan tidak apa apa aku baik baik saja, ∂άn selalu teringat pesan ayahnya untuk tidak bersuara. Tiba tiba terdengar seperti suara auman dan dentuman "dug dug dug ...haaaaaaaaau..haaaaaaaau". Suaranya semakin.dekat, rakyat dan para pejabat istana berlarian, datanglah Raksasa menghancurkan pesta,∂άn para undangan berhamburan keluar.. yang tersisa di dalam hanya pangeran adnan ∂άn puteri Ayasha. Wajah pangeran Adnan terlihat pucat, sedangkan wajah puteri Ayasha tetap tenang,tapi puteri selalu ingat pesan ayahnya "untuk.tidak bersuara". Ayah maafkan aku,kta puteri. Melihat,Pangeran Adnan semakin didekati raksasa. Putri Ayasha dengan nyaringnya berkata "Wahai Raksasa, Jangan dekati Pangeran,Jangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan! Raksasa menutup telinganya, dan terlihat marah, Raksasa mengejar puteri Ayasha ∂άn raksasapun terjatuh. Pangeran punya ide untuk memindahkan semut semut yang mengerumuni hidangan pesta di meja makan. Semut semut mengerumuni dan menggigti tubuh raksasa  Pangeran berkata "terimakasih semut yang baik", Raksasa merasa kgatalan ∂άn kesakitan, ia terus menggaruki badannya. Kemudian, pangeran Adnan dan Putri Ayasha bersholawat ∂άn berdoa agar Allah melindungi mereka. Raksasa pun lari terbirit birit. Keduanya sujud syukur. Alhamdulillah.

Setelah peritiwa ini,pangeran Adnan dan keluarga kerajaan Mudhor yang terkenal bersuara lembut, melatih puteri agar dapat bersuara lembut. Puteri Ayasha menyadari bahwa ada adab berbicara saat berinteraksi, dan semua itu bisa dilatih. Puteri pun bersyukur suara kerasnya itu jika di keluarkan tepat pada waktunya maka akan bermanfaat. Dan kini, Puteri Ayasha mempunyai banyak teman, Alhamdulillah.. :)

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKELUMIT KISAH MAHASISWI JURUSAN TERTINGGAL “PGTK UNJ”

Game Level 2 Melatih Kemandirian Day 1

Game Level 3 Melatih Kecerdasan Anak Day 2