Games Level 11#Fitrah Seksualitas#Day 3

Peran orangtua dalam membangkitkan fitrah seksualitas

Pertama,aku mau ucap syukur bergabung di PG 3, yang semuanya baik baik,keren, pengertian ∂άn seru. Ada mak Lies sebagai koordinator,yang gerak cepat dalam mengumpulkan bahan dan menyusun, sehingga semangatnya dirasakan oleh diriku, cepat dalam segala hal,dan sangat pengertian. Ada mak Senly yang seru jadi tim woro woro, dan jago pantun. Ada mak elok yang begitu semangat ∂άn punya banyak pengetahuan yang bisa ngejawab berbagai pertanyaan fitrah seksualitas,ada mamah naya yang punya banyak pengalaman LDM dan bisa jadi tempat sharing, ada mak Ayun dan mak Prita yang jago mempercantik materi, pinter desain juga pengetahuannya banyak.



Banyak sekali peran orang tua dalam mebangkitkan fitrah seksualitas. Peran ini juga membantu mengarahkan kecenderungan seksual anak. Kalau orangtua mengabaikan peran ini, yang terjadi adalah anak tidak memahami identitas seksualnya beserta perannya, sehingga akan terjadi penyimpangan.

 Ada 3 prinsip mendidik fitrah seksualitas yaitu:

1. Perlu kehadiran orangtua, kelekatan secara utuh hingga 15 tahun

2. Ayah berperan memberi supply maskulin,ibu berperan memberi supply feminim

3. Peran tersebut berujung kepada tercapainya peran ayah/ibu sejati bagi anak.

Nah dari prinsip ini aja kelihatan jelas ya betapa berperannya orangtua.

Ayah harus berperan dalam hal ini sampai Ayah menjadi idola bagi anak laki lakinya.

Ibu pun harus berperan sampai menjadi idola bagi anak perempuannya dan anaknya berkata "aku ingin menjadi seperti ibu"

untuk menjalankan peran ini, ayah dan ibu harus bekerjasama ∂άn saling memahami mengingat adanya fitrah peran ayah ∂άn fitrah peran ibu... nah tapi untuk fitrah peran ayah dan ibu akan dibahas di kelompok 4 lebih dalam

Kalo di klompok.3 sedikit membahas fitrah ibu dari sebuah pertanyaan tentang fitrah berbasis pengorbanan. Fitrah pengorbanan yang dimiliki ibu bisa menjadi penyeimbang fitrah ayah yaitu sang ego.

Berikut kutipan dari FBE ustadz Harry:

Jika Peran Ayah adalah Sang Ego yang membangun Ego Keluarga maka Peran Ibu adalah Sang Perawat Ego dengan berbasis pengorbanan, ia adalah Lautan Maaf dan sosok yang penuh pengorbanan. Ego yang sehat akan tumbuh subur dalam wadah maaf seluasnya dan airmata pengorbanan.
Permaafan tak bertepi dan Pengorbanan tiada ganti inilah justru yang melengkapi Kecerdasan Ego dan Kecerdasan Sosial anak dan keluarganya. Anak anaknya akan tumbuh menjadi orang yang siap menjadi Imam (leadership) sekaligus Makmum.


Di kelompok sebelumnya dibahas tentang tahap pendidkan fitrah seksualitas, di kelompok 4 dibahasa sedikkt bahwa anak usa 11-14 thun idekatkan dengan orang tua bersilangan. Anak lelaki ke ibu, anak perempuan ke ayah. Penelitian menyatakan bahwa anak perempuan yg usia 11-14 tidak dekat dengan ayahny, kemungkinan besar akan mudah ditiduri lelaki sebelum suaminya. Na'udzubillahi min dzalik

Maka catatan buat abi nih, untuk sikap ke ayash kelak antara lain?
Ayah menunjukkan bgmn lelaki bersikap, juga misalny dgn sering memuji anak: kamu cantik, kamu berharga, dst. Agar anak perempuan sudah sering mendengar/mendapat pujian shg kalau kelak kalau ketemu lelaki nggak mudah kemakan rayuan.

Pembahasan menarik selanjutnya itu pertanyaan tentang cara ngejelasin makna zina kepada anak. Jawabannya ada dibuku teh kiki Barkiah " 5 guru kecilku" halaman 30-31




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEKELUMIT KISAH MAHASISWI JURUSAN TERTINGGAL “PGTK UNJ”

Game Level 2 Melatih Kemandirian Day 1

Game Level 3 Melatih Kecerdasan Anak Day 2